Hasyim Muzadi Bantah Said Aqil Siraj, Nahdlatul Ulama Tetap Tolak Lady Gaga!

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi berharap Polri tetap pada sikapnya yakni tak memberikan izin konser penyanyi Amerika Serikat, Lady Gaga. “Sebaiknya Polri tetap tak memberi izin,” katanya di Jakarta, Senin (21/5). Hasyim kembali mengemukakan tidak banyak manfaat yang dapat dipetik dari konser Lady Gaga. Bahkan lebih banyak ruginya, baik dari segi moral maupun

ELHUSNA PUBLISHING

Melayani Berbagai Pesanan Cetakan Anda. Buku, Cover Buku, Raport Sekolah, Kop Surat, Banner, Spanduk, Dll. CP. 083899591352 / 0853.1375.7183

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Cara Bijak Memarahi Anak


Sebagaimana senyuman yang damai, kadang kita harus memarahi anak. Ini bukan berarti kita meninggalkan kelembutan, sebab memarahi dan sikap lemah-lembut bukanlah dua hal yang bertentangan. Lemah-lembut merupakan kualitas sikap, sebagai sifat dari apa yang kita lakukan. Sedangkan memarahi -bukan marah-merupakan tindakan. Orang bisa saja bersikap kasar, meskipun dia sedang bermesraan dengan istrinya.
Persoalan kemudian, kita acapkali tidak bisa meredakan emosi pada saat menghadapi perilaku anak yang menjengkelkan. Kita menegur anak bukan karena ingin meluruskan kesalahan, tetapi karena ingin meluapkan amarah dan kejengkelan. Tidak mudah memang, tetapi kita perlu terus-menerus belajar meredakan emosi saat menghadapi anak, utamanya saat menghadapi perilaku mereka yang membuat kita ingin berteriak dan membelalak. Jika tidak, teguran kita akan tidak efektif. Bahkan, bukan tidak mungkin mereka justru semakin menunjukkan "kenakalannya".
Sekali lagi, betapa pun sulit dan masih sering gagal, kita perlu berusaha untuk menenangkan emosi saat menghadapi anak sebelum kita menegur mereka, sebelum kita memarahi mereka.
Selebihnya, ada beberapa catatan yang bisa kita perhatikan: Ajarkan Kepada Mereka Konsekuensi, Bukan Ancaman
Anak-anak belajar dari kita. Mereka suka mengancam karena kita sering menghadapi mereka dengan gaya mengancam. Mereka melihat bahwa dengan cara mengancam, apa yang diinginkannya dapat tercapai. Dari kita, mereka juga belajar meluapkan kemarahannya untuk menunjukkan "keakuannya".
Saya tidak memungkiri, banyak pengaruh luar yang bisa mengubah perilaku anak. Teman-teman sebaya, khususnya yang sangat akrab dengan anak, bisa mempengaruhi anak. Ia meniru temannya dari cara bicara, bertindak, mengekspresikan kemarahan, sampai dengan kata-kata yang diucapkan. Kadang anak memahami apa yang dikatakan, tetapi terkadang anak tidak tahu apa maksudnya. Ia hanya menirukan apa yang didengar.
Perbincangan kita kali ini bukanlah tentang peniruan. Karena itu marilah kita kembali berbincang bersama bagaimana ancaman kepada anak, acapkali tidak menghasilkan perubahan yang baik. Ancaman tidak banyak bermanfaat untuk menghentikan kenakalan anak atau perilaku yang membuat kita sewot. Sebaliknya, ancaman justru membuat anak belajar berontak dan menentang. Salah satu sebabnya, anak merasa orangtua tidak menyayangi ketika kita meneriakkan ancaman di telinga mereka. Selain itu, kita sering lupa menunjukkan apa yang seharusnya dikerjakan anak manakala kita asyik melontarkan ancaman.
Lalu apa yang perlu kita lakukan? Pertama, Adalah buruk memarahi tanpa memberikan penjelasan. Sekali waktu kita perlu duduk bersama dalam suasana yang mesra dengan anak untuk berbicara tentang aturan-aturan.
Kedua, kita bisa membuat komitmen bersama dengan anak untuk mematuhi aturan. Misalnya, mintalah kepada anak agar tenang ketika ada tamu. Kalau ada yang perlu disampaikan, atau anak menginginkan sesuatu, hendaknya menyampaikan kepada orangtua dengan baik-baik dan bersabar bila belum bisa memenuhinya.
Bersama dengan komitmen ini kita bisa membicarakan dengan anak konsekuensi apa yang bisa diterima bila anak mengamuk di saat ada tamu. Sekali lagi, konsekuensi ini disampaikan dengan nada yang akrab. Bukan ancaman. Bila anak melakukan hal-hal negatif yang sangat mengganggu, orangtua bisa mengingatkan kembali kepada anak dan lagi-lagi tidak dengan nada mengancam.
Di sinilah letak beratnya. Kita acapkali mudah kehilangan kendali. Kita mudah membelalak saat marah, tetapi lupa untuk konsisten.
"Ibu / Bapak Sudah Bilang Berkali-kali."
Perilaku yang menjengkelkan memang lebih mudah diingat, lebih membekas dan cenderung menggerakkan kita untuk segera bertindak. Sebaliknya perilaku positif cenderung kurang bisa mendorong kita untuk memberi komentar, kecuali jika perilaku tersebut benar-benar sangat mengesankan. Konsumen yang kecewa pada suatu produk, akan segera menggerutu ke sana kemari, meski kekecewaan itu sebenarnya tidak seberapa. Tetapi konsumen yang puas cenderung akan diam saja, kecuali jika kepuasan itu sangat menakjubkan. Orangtua dan anak juga demikian. Orangtua mudah ingat perilaku negatif anak, sementara anak mungkin tidak bisa melupakan tindakan orangtua yang menyakitkan hatinya.
Salah satu kebiasaan umum orangtua yang menyakitkan hati anak sehingga bisa melemahkan citra dirinya adalah ungkapan, "Ibu / Bapak sudah berkali-kali bilang, tapi kamu tidak mau mendengarkan."
Ungkapan ini memang efektif untuk membuat anak diam menunduk. Tetapi ia diam karena harga dirinya jatuh, bukan karena menyadari kesalahan. Jika ini sering terjadi, anak akan memiliki citra diri yang buruk. Dampak selanjutnya, konsep diri dan harga diri (self esteem) anak akan lemah. Anak melihat belajar memandang dirinya secara negatif, sehingga lupa dengan berbagai kebaikan dan keunggulan yang ia miliki. Sebaliknya orangtua juga demikian, semakin sering berkata seperti itu kepada anak, kita akan semakin mudah bereaksi secara impulsif. Kita semakin percaya pada anggapan sendiri bahwa anak-anak kita memang bandel, menjengkelkan dan susah dinasehati.
Tidak mudah memang, tetapi kebiasaan memarahi anak dengan ungkapan "Bapak kan sudah bilang berkali-kali" atau yang sejenis dengan itu, harus kita kikis secara sadar dari sekarang. Kita perlu menguatkan tekad untuk berkata yang lebih positif, betapa pun hampir setiap komentar kita masih buruk.
Jangan Cela Dirinya, Cukup Perilakunya Saja
Suatu saat, kira-kira jam setengah dua dini hari seorang anak saya bangun dari tidurnya. Ia kemudian beranjak dan mengajak adiknya yang masih bayi bercanda, padahal adiknya baru saja tertidur. Sebagaimana ibunya, saya juga sempat emosi. Hampir-hampir saya tidak dapat mengendalikan emosi, tetapi saya segera tersadar bahwa yang dilakukan oleh anak saya merupakan cerminan dari dari rasa sayangnya kepada adik. Nah, apa yang terjadi jika saya mencela anak saya? Apalagi kalau saya memelototi dan menghardiknya keras-keras, iktikad baik itu bisa berubah menjadi kemarahan sehingga anak justru mengembangkan permusuhan kepada adiknya. Ia bisa belajar membenci adiknya.
Apa yang saya ceritakan hanyalah sekedar contoh. Tidak jarang anak menampakkan perilaku "negatif", padahal ia tidak bermaksud demikian. Suatu ketika, pulang dari play-group anak saya berkata, "Bapak kurang ajar." Setelah saya tanya maksudnya, ternyata dia tidak mengerti makna kurang ajar. Ia mengatakan, "Kurang ajar itu ya main-main, sembunyi-sembunyian."
Kita sangat mudah keliru menangkap maksud anak. Kita gampang terjebak dengan apa yang kita lihat. Karenanya kita perlu belajar untuk lebih terkendali dalam menilai anak. Jangan sampai terjadi anak punya maksud baik, tetapi justru kita cela dirinya sehingga justru mematikan inisiatif-insiatif positifnya. Bahkan andaikan ia memang melakukan tindakan yang negatif, dan ia tahu tindakannya kurang baik, yang kita perlukan adalah menunjukkan bahwa ia seharusnya bertindak positif. Kita luruskan perilakunya. Bukan mencela dirinya. Sibuk mencela anak membuat kita lupa untuk bertanya, "Kenapa anak saya berbuat demikian?" Di samping itu, celaan pada diri -dan bukan pada tindakan-bisa melemahkan citra diri, harga diri dan percaya diri anak. Pada gilirannya, anak memiliki motivasi yang rapuh.
Sebagian kita merasa tidak merasa mencela anak, padahal ucapan kita menyudutkan anak. Misalnya, "Kamu kenapa tidak mau mendengar nasehat bapak? Heh? Kamu selalu saja ngeyel."
Pada ucapan ini, fokus kemarahan kita adalah anak sebagaimana kita tunjukkan dengan kata kamu. Bukan tindakannya yang salah.
Jangan Katakan "Jangan"
Barangkali tidak ada kata yang lebih sering diucapkan oleh orangtua pada anak melebihi kata "jangan". Kita menggunakan kata jangan begitu melihat anak melakukan tindakan yang kurang kita sukai. Kita juga menggunakan kata jangan, bahkan di saat kita mengharap anak melakukan yang lain. Padahal kata jangan tidak membuat mudah mengerti apa yang seharusnya dilakukan. Akibatnya, anak sulit memenuhi harapan orangtua, sementara orangtua bisa semakin jengkel karena merasa nasehatnya tidak didengar anak. Orangtua merasa anaknya suka ngeyel (kepala batu, orang Bugis bilang).
Lalu, apakah kita tidak boleh memberi larangan? Saya tidak dapat membayangkan betapa hancurnya sebuah dunia tanpa ada larangan sama sekali. Begitu pun keluarga. jangan katakan jangan pada saat ia sedang melakukan kesalahan. Tunjukkanlah apa yang seharusnya dilakukan. Atau bersabarlah sampai ia menyelesaikan maksudnya, Kalau kita tidak mau anak bermain pasir di teras, katakanlah, "Nak, main pasirnya di teras saja, ya?" Singkat, padat, jelas dan positif. Bukan, "Ayo, jangan main pasir di teras. Saya pukul kamu nanti."
Kapan sebaiknya kita sampaikan larangan? Saat terbaik adalah ketika anak sedang akrab dengan orangtua. Dalam suasana netral, larangan yang kita berikan pada anak akan lebih efektif. Anak lebih mudah memahami. Mereka bisa menerimanya sebagai aturan. Bukan menganggapnya sebagai serangan kepada dirinya.
Sumber:Dudung.net

Jumat, 27 Juli 2012

Beginilah Muslim Rohingya Dibantai Kafir Buddha Myanmar!

 Derita Muslim Rohingya 2M Fachry untuk Al-Mustaqbal.net
RAKHINE-Bagaimanakah sebenarnya kejadian pembantaian Muslim Rohingya oleh kafir Budha Myanmar? Mujahidin di Global Islamic Media Front (GIMF) mengumpulkan seluruh informasi dan memberitakannya untuk seluruh kaum Muslimin dimanapun berada agar dapat membela Muslim Rohingya, Allahu Akbar!

بسم الله الرحمن الرحيم
Sebab awal pembantaian ini?
Pembantaian ini di awali dari fitnah yang disebarkan oleh orang-orang Budha Rakhine terhadap minoritas Muslim Rohingnya. Dimana dikatakan bahwa tiga pemuda Muslim telah membunuh dan memperkosa seorang wanita berusia 26 tahun. Tentu saja semua itu bohong. Dimana sebenarnya perempuan itu diperkosa dan dibunuh oleh pacarnya bersama beberapa gang pemuda Budha Rakhine. Peristiwa pembunuhan itu di awali ketika sang gadis ingin “putus” dengan sang pacar dikarenakan dia jatuh hati pada laki-laki lain. Maka sang laki-laki pun berusaha membujuk agar tidak putus. Namun ternyata ditolak, maka sang mantan pacar ini marah dan kemudian mengajak dua temannya untuk membalas dendam dengan memperkosa dan membunuh sang gadis.
Lalu para pembunuh itu meletakkan mayat gadis itu di dekat desa Muslim. Kemudian orang-orang Budha Rakhine dan Quaffer Burma (Otoritas Myanmar) menuduh bahwa orang-orang Muslim membunuh perempuan itu. Akibatnya, tiga pemuda Muslim yang tidak bersalah ditangkap. Satu dipukuli hingga tewas dan dua lainnya dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Inilah fakta yang ditunjukkan oleh Pemerintah Budha Burma kepada dunia, bahwa mereka berani menciptakan peristiwa dan kasus palsu hanya untuk mencari kesempatan membunuh Umat Islam Rohingnya.
Situasi Muslim Rohingya sebelum awal genosida ini.
Beberapa bulan sebelumnya, para ekstrimis Budha Rakhine dan Xenophobia, mereka banyak membuat propaganda-propaganda anti Muslim Rohingnya. Dan semua itu direlease baik di dalam maupun di luar Burma. Dengan mengusung slogan lama yakni “Rohingnya (sebutan untuk Muslim di sana -pent) bukanlah orang Burma, mereka adalah imigran gelap dari Bangladesh”. Dengan maksud untuk memusnahkan dan mengusir Kaum Muslimin di sana.

Propaganda Anti Rohingya
[Propaganda Anti Rohingnya]
Anehnya, seluruh kejadian yang ada (protes dan sebagainya -pent) seperti telah diorganisir dan seluruh kejadian yang terjadi sesuai dengan statemen dan skema yang pernah dikeluarkan oleh beberapa Menteri dan Pihak Pemerintah yang berkuasa.
Bagaimana pembantaian itu dimulai dan apa yang terjadi setelah itu?
Pada tanggal 3 Juni 2012, Rombongan Jemaah Muslim Rangoon yang baru kembali dari pengajian dan wisata rohani di Masjid Thetsa di daerah Thandwe di Negara bagian Arakan Selatan. Para Jamaah mengendarai bus yang menuju daerah Rangoon, namun di tengah perjalanan mereka dihadang oleh massa Budha Rakhine di kota Taungup di Negara Arakan bagian selatan. Lalu tiba-tiba massa mengamuk dan berusaha membunuh semua penumpang. Dimana seorang pemandu, kernet dan seorang wanita meninggal. Lalu di pihak Jemaah 8 orang Jemaah tewas. Dan lima Jamaah lainnya dapat melarikan diri dengan selamat.
Korban Kaum Muslimin
[Para korban Jamaah Muslim]
Kejadian ini terjadi di depan Kantor Imigrasi. Pada mulanya gerombolan Teroris Budha Rakhine itu menghentikan bus naas yang berplat nomor 7 (GA) 7868 ini. Mereka menghentikan bus tepat di depan gerbang Imigrasi. Sembari membawa senjata mereka menurunkan semua penumpang bus dan berteriak, “Turun semua, kami mencari orang-orang asing !!!” (sebutan untuk kaum Muslimin Rohingnya, yang tidak dianggap sebagai Warga Negara Burma –pent). Lalu pemandu jalan dan beberapa penumpang bus turun dan meminta agar massa teroris itu tidak melakukan hal-hal yang berbahaya terhadap seluruh penumpang. Namun para teroris itu tidak menghiraukan mereka dan memasuki bus secara paksa, lalu berteriak pada para penumpang bahwa mereka mencari “orang-orang asing”. Kemudian mereka mulai memukuli dan menyeret para Jamaah Muslim turun ke jalanan. Para teroris Rakhine yang berjumlah sekitar 300 orang itupun mengeroyok beberapa Jamaah Muslim hingga tewas. Lalu setelah itu massa teroris itu juga menghancurkan dan membakar bus tersebut.
Anehnya, massa sebelumnya telah berkumpul di depan gerbang kantor Imigrasi pemerintah, namun tidak ada satupun pihak yang berwenang yang berusaha membubarkan mereka sebelumnya. Dan pada saat kejadian itupun tidak terlihat adanya aparat maupun petugas kantor Imigrasi yang berusaha mencegah pembantaian itu.  

Korban Kaum Jamaah Muslimin
[Para korban adalah Jamaah Muslim]
Berdasarkan daftar yang beredar, delapan korban Muslim yang berangkat dari Masjid Tachan Pai ke Tandwe, semuanya berasal dari Burma tengah. Berikut data mereka:
1) Muhammad Sharief @ U Ne Pwe s / o U Ahmed Suban, 58 8/Ta Ka Ta (N) 095548, dari Taung Twin Gyi
2) Muhammad Hanif @ U Maung Ni s / o U kay sufi Pe, 65 8/Ta Ka Ta (N) 095530, dari Taung Twin Gyi
3) Shafield Bai @ U Aye Lwin s / o UA Hpoe Gyi, 52 8/Ta ka Ta (N) 093573, dari Taung Gyi Twin
4) Aslam Bai @ U Aung Myint s / o U Hla Maung, 508/Ta ka Ta (N) 094557, dari Taung Twin Gyi
5) Balai Bai @ Tayzar Myint s / o U Yakub, 288/Ta ka Ta (N) 189815, dari Taung Twin Gyi
6) Shuaib @ Tin Maung Htwe s / o U Tin Oo, 218/Ta ka Ta (N) 231084, dari Taung Twin Gyi
7) Salim Bai @ Aung Kyaw Bo Bo s / o U Tun Tun Zaw, 2614/Ma La Na (N) 231084, dari Myaung Mya
8) Lukman Bai @ Nyi Nyi Zaw Htut s / o U Ibrahim, 3314/Ma La Na (N) 148133, dari Myaung Mya
Dan dua korban lainnya adalah pasangan suami istri dari kota Thandwe, merupakan awak bus.
Para korban pun dikuburkan di Tandwe pada malamnya.
Lima Jamaah lainnya berhasil melarikan diri dari pembunuhan brutal itu.
Lalu untuk merayakan hal itu, para teroris Rakhine meludahi dan mengguyur mayat-mayat kaum Muslimin yang tergeletak di tengah jalan itu dengan anggur dan minuman keras. Namun anehnya pula, tidak ada satupun orang yang ditangkap dan tidak ada tindakan hukum terhdapa para pembunuh itu. 
Muslim Dikuburkan
[Para korban Muslim dikuburkan di Thandwe pada malam 3 Juni 2012.]
Para Petugas Keamanan Rakhine menjarah dan membakar seluruh property Kaum Muslimin Rohingnya dengan alasan UU no. 144
Pemberlakuan UU no. 144 oleh Otoritas Burma, memaksa komunitas Muslim Rohingnya dari Maungdaw tidak dapat keluar dari rumahnya ketika Aparat memasuki area mereka. Namun di sisi lain, orang-orang Rakhine bebas berkeliaran sehingga merekapun dengan bebas menyerang, menjarah dan membunuhi kaum muslimin di sana.
Desa Muslim Dibakar
[Orang-orang Buddha Rakhine dan personil Keamanan Burma membakar sebuah desa Muslim di malam hari]
Anehnya personil keamanan Burma itu, malah berusaha melindungi orang-orang Budha Rakhine, ketika mereka sedang mempersiapkan diri untuk membakar rumah penduduk Muslim Rohingnya.
Buddha Rakhine Bakar Muslim
[Orang-orang Budha Rakhine dan personil keamanan Burma membakar sebuah desa Muslim di pagi hari]
Menurut seorang tetua Maungdaw bahwa Personil keamanan melepaskan tembakan secara memababi buta ke arah kerumunan Muslim Rohingya yang berusaha melindungi harta dan properti mereka.
Polisi Burma Tembak Muslim
[Personil keamanan Burma bersiap menembak kerumunan Muslim Rohingnya]
Pada 8 Juni 2012, Personil Keamanan dan orang-orang Budha Rakhine melakukan penyerangan. Mereka membakar rumah beberapa orang yakni Razak, Lalu dan Syed Ahmad. Lebih dari lima toko pakaian di jarah, dimana total kerugian sekitar 150.000.000 kyat. Satu masjid di desa Sawmawna dihancurkan. Dan lebih dari 200 Muslim Rohingnya terluka.
Pada tanggal 9 Juni 2012, terjadi penyerangan oleh para teroris rasis Budha Rakhine dan Aparat Keamanan, dimana 100 orang tewas dan hamper 500 orang terluka.


Pembantaian terhadap kaum Muslim di Arakan terus terjadi meskipun pihak Tentara telah menyatakan mereka sudah mengontrol situasi yang ada
Sebagian besar kaum Muslimin Rohingnya melarikan diri ke Bangladesh dari  Akyab. Hal ini karena terror dan kekerasan yang terjadi di Negara bagian Arakan tersebut, dimana desa-desa Muslim Rohingnya dibakar dan banyak Muslim Rohingnya yang dibunuh oleh Polisi, Aparat Kemanan dan para teroris Budha. Kaum Muslimin Rohingnya pun berbondong-bondong menuju Bangladesh, yang mana mereka berpikir bahwa Bangladesh adalah Negara Islam, sehingga karena sesame Muslim maka mereka akan di bantu.

Hijrah Ke Bangladesh
[Muslim Rohingnya yang meminta perlindungan dari Bangladesh]

[Muslim Rohingnya yang mencoba memasuki Bangladesh dengan menggunakan perahu, di dorong kembali ke laut]
Sayangnya, thaghut murtad Pemerintah Bangladesh dan tentaranya menolak dan melarang Muslim Rohingnya memasuki Bangladesh. Dan jika ada Muslim setempat (Bangladesh) memberi bantuan atau menampung para pengungsi Muslim Rohingnya, maka mereka akan ditangkap dan bagi Muslim Rohingnya maka mereka akan di deportasi.
Naik Perahu Muslim
[Tentara thaghut Bangladesh sedang mencari perahu Muslim Rohingya]
Hijrah Pakai Perahu
[Tentara Thoghut Bangladesh mendorong Muslim Rohingya kembali ke laut]
Semenjakk 8 Juni 2012, pihak berwenang Burma baru-baru ini mendirikan sebuah ruang sidang khusus di dalam Kantor Polisi Maungdaw. Seorang Tetua setempat mengatakan, "Pengadilan Khusus itu digunakan untuk Muslim Rohingya yang ditangkap oleh Polisi, Nasaka (Pasukan Keamanan Perbatasan) dan Tentara; dengan tuduhan menciptakan masalah dan kerusuhan di Maungdaw. Tidak ada argumen maupun pembelaan dari terdakwa di Pengadilan Khusus ini. Dimana hakim hanya membaca pernyataan lalu mengirim mereka ke penjara. "
Siapapun tidak bisa menemukan kerabatnya, jika telah ditangkap oleh pihak berwenang. Dan mereka pun tidak mengetahui kapan dan bagaimana kerabatnya itu akan disidang di Pengadilan Khusus itu, kata seorang Politisi Maungdaw.
Ini merupakan taktik baru yang dilakukan Otoritas Budha Burma, dalam memperkosa wanita Muslimah Rohingnya. Hal ini membuat tidak ada tempat aman bagi para Muslimah Rohingnya di Maungdaw. Kata seorang Politisi Maungdaw, “Semenjak 8-19 Juni 2012, telah tercatat lebih dari 60 perempuan diperkosa di Maungdaw oleh para Petugas Keamanan – baik itu Polisi, Hluntin (Pasukan Keamanan), Nasaka, dan Tentara- bersama dengan orang-orang Budha Rakhine dan Natala (pemukim baru)."
Pemerkosaan dan penyerangan itu dilakukan secara licik. Dimana sebelumnya, Pihak berwenang mengajak seluruh laki-laki di wajibkan untuk datang ke pertemuan mereka. Sementara semua orang melakukan pertemuan, Pasukan Keamanan-pun dikirimkan untuk memasuki dan menyerang desa-desa tersebut. Sebagian besar Muslimah Rohingnya yang tinggal di rumah mereka -pun diperkosa oleh Petugas Keamanan bersama orang-orang Budha Rakhine dan Natala. Mereka-pun menghancurkan dan menjarah harta yang ada. Berdasarkan keterangan dari para korban di Paungzarr, mereka menyatakan bahwa "Pihak Keamanan - Tentara dan Nasaka - memasuki desa pada malam harinya ketika para lelaki mengikuti pertemuan oleh Pihak Berwenang. Para lelaki semuanya keluar menghadiri pertemuan karena takut ditangkap jika tidak berangkat. Kemudian dengan liciknya Pasukan Keamanan memasuki rumah-rumah, dengan alasan hendak mengecek, adakah keluarganya yang tidak hadir dalam pertemuan itu. Lalu setelah itu merekapun diperkosa dengan keji.”
Muslim tidak dilindungi di Arakan (Maungdaw dan Akyab) oleh pasukan keamanan – baik itu Nasaka, Hluntin, maupun Polisi - yang mana mereka telah menjelma menjadi “kekuatan pembunuh”. Alih-alih mereka melindungi orang-orang yang tidak berdaya, mengendalikan situasi, dan memulihkan hukum dan ketertiban. Malah mereka mengamuk dan membakar desa-desa Muslim dan menembak orang-orang yang berusaha melarikan diri dari rumah-rumah yang terbakar.
Jam malam yang diberlakukan hanyalah upaya untuk melakukan pembunuhan secara sistematis terhadap Muslim di kota Akyab dan kota Maungdaw. Dimana ketika jam malam tiba, “orang-orang suci Budha” bersama para pengikutnya dari Arakan turun ke jalan-jalan, bersama-sama dengan Pasukan Keamanan. Mereka berjalan menuju ke desa-desa Muslim secara bersama-sama. Sesampai di sana, mereka mulai membanjiri tanah dengan darah Muslim Rohingnya, lalu memerahkan langit dengan api yang membakar desa dan property kaum Muslimin Rohingnya. Dan membuat malam yang sunyi, penuh dengan teriakan dan ketakutan.
Hasbunalloh Wani’mal Wakil….
Shaban 1433
Juli 2012
Source: (Echo of Jihad Center for Media)

Selasa, 10 Juli 2012

Pedoman dan Tips Bagi Afirmasi yg Efektif !

Definisi 'afirmasi'
1. penetapan yg positif; penegasan; peneguhan;
2. pernyataan atau pengakuan yg sungguh-sungguh (di bawah ancaman hukum) oleh orang yg menolak melakukan sumpah; pengakuan (artikata.com)

sebenarnya munkin kita sering melakukan atau mengatakan sesuatu yang membuat kita termotivasi, ya itulah istilahnya afirmasi.

saya jadi teringat dengan salah satu alumni kampus saya, munkin ini termasuk seorang yang lemah afirmasinya-heee- munkin juga ada alasan lain, yaitu ada seorang yang entah sejak kapan dia, sampai sekarang, sudah punya anak tiga, jelas sudah punya istri ya... belum bisa mengendarai motor.
kemana-mana klo tidak dibonceng orang, dibonceng istrinya, atau naik sepeda kesayangannya.

ada  juga satu teman alumni kampus saya juga, ya munkin aku duga dia sangat kuat afirmasinya, dia bisa mewujudkan impian dia, sekarang dia sudah menyelesaikan S2, dan sekarang dia sudah berkendara mobil ke kampus.

Afirmatif atau sugesti terhadap diri sendiri akan bekerja secara efektif apabila disusun berdasarkan 9 pedoman berikut ini:
1. Mulailah dengan kata AKU
Kata aku adalah kata yang paling ampuh. Pikiran bawah sadar menafsirkan setiap kalimat yang dimulai dengan kata aku sebagai sebuah perintah/petunjuk untuk mewujudkannya.
2. Gunakan keterangan waktu sekarang
Gambarkan apa yang Anda inginkan seolah Anda sudah memperolehnya, seolah hal itu sudah tercapai.
Contoh:
  • Salah : Aku akan punya mobil BMW baru berwarna biru.
  • Benar : Aku sedang menikmati mengendarai mobil BMW berwarna biru baruku.
3. Nyatakan dalam kalimat positif. Tegaskan apa yang Anda inginkan, bukan apa yang tidak Anda inginkan.
Nyatakan afirmasi Anda dalam kalimat positif. Pikiran bawah sadar tidak mendengar kata TIDAK. Sehubungan dengan hal ini pernyataan-pernyataan berikut mengandung arti sebaliknya.
Contoh:
  • Jangan banting pintu: didengar sebagai Banting Pintu.
Pikiran bawah sadar berpikir dalam GAMBAR (simbol), maka kata-kata jangan banting pintu membangkitkan gambaran membanting pintu.
  • Aku sudah tidak takut terbang: membangkitkan gambaran takut terbang, sementara frase : “ Aku menikmati gairah terbang” membangkitkan gambaran kenikmatan.
Dari contoh di atas dapat disimpulakan bahwa:
  • Salah : Aku sudah tidak takut terbang
  • Benar : Aku sedang menikmati gairah terbang
4. Singkat saja.
Bayangkan afirmasi Anda adalah sebuah jingle iklan. Bersikaplah seolah setiap kata bernilai 10 juta. Afirmasi itu harus cukup pendek dan cukup mudah diingat.
5. Buat spesifik.
Afirmasi tidak jelas menghasilkan hasil tidak jelas.
Contoh:
  • Salah : Aku sedang mengendarai mobil biru baruku.
  • Benar : Aku sedang mengendarai mobil BMW biru baruku.
6. Sertakan kata kerja aktif.
Kata kerja aktif menambah kekuatan sebuah afirmasi dengan membangkitkan gambaran melakukannya saat ini.
Contoh:
  • Salah : Aku mengungkapkan diri dengan terbuka dan jujur.
  • Benar : Dengan penuh keyakinan, aku sedang mengungkapkan diriku dengan terbuka dan jujur.
7. Sertakan sedikitnya satu kata dinamis atau perasaan.
Sertakan kondisi emosional yang akan Anda rasakan ketika Anda sudah mencapai tujuan Anda. Beberapa kata yang umum digunakan adalah menikmati, penuh sukacita, dengan bahagia, merayakan, dengan bangga, dengan tenang, dengan damai, bersemangat, penuh kasih, aman, hening, dan penuh kemenangan.
Contoh:
  • Salah : Aku mempertahankan bobot idealku seberat 80 kg.
  • Benar : Aku saat ini merasa lincah dan sehat dengan bobot 80 kg.
Pernyataan kedua terdengar seperti jingle iklan. Pikiran bawah sadar sangat menyukai irama dan pantun. Maka dari itu kita lebih mudah mengingat hal-hal seperti: “Stick and stones will break my bones, but names will never hurt me.”

8. Buat Afirmasi untuk diri sendiri bukan untuk orang lain.
Ketika Anda sedang menyusun afirmasi Anda, gambarkan perilaku Anda, bukan perilaku orang lain.
Contoh:
  • Salah : Aku mengawasi Baskoro membersihkan kamarnya.
  • Benar : Aku sedang dengan efektif menyampaikan keinginan dan hasratku kepada Baskoro.
9. Tambahkan atau sesuatu yang lebih baik.
Ketika afirmasi Anda ditujukan untuk memperoleh sesuatu yang khusus (pekerjaan, peluang, liburan), benda materiil (rumah, mobil, kapal) atau hubungan (suami, istri, anak, kakak, adik) selalu tambahkan kata-kata “atau sesuatu (seseorang) yang lebih baik”. Kadang kriteria yang kita inginkan muncul dari ego kita atau dari pengalaman terbatas kita. Kadang ada seseorang atau sesuatu yang lebih baik dan tersedia bagi kita, jadi kalau cocok sertakan frase itu dalam afrimasi Anda.
Demikian kesembilan langkah mensugesti diri, mengafirmasi diri atau mengedukasi pikiran bawah sadar sehingga tindakan kita benar-benar digerakkan oleh pikiran bawah sadar. Menurut para pakar perilaku dan visi hidup kita 88% ditentukan oleh pikiran bawah sadar. Artinya, pengaruh pikiran sadar kita hanya 12 % dalam menentukan arah dan tindakan hidup kita. Sugesti atau afirmasi yang diulang-ulang akan masuk ke pikiran bawah sadar. Oleh karena itu, kita perlu melatihnya setiap hari dalam suasana relaksasi dan hening.
10. Subliminal
Subliminal amat membantu agar afirmasi yang ingin anda masukkan ke diri sendiri menjadi sangat efektif.
Subliminal adalah pesan atau sinyal yang didesain agar tidak dikenal oleh pikiran sadar namun ia terbaca dan disimpan oleh pikiran bawah sadar. Desain ini untuk mencegah agar pikiran sadar manusia tidak punya kesempatan mengolah dan menganalisa pesan/sinyal tersebut. Pikiran sadar mempunyai kecenderungan untuk menyortir semua informasi yang masuk dan persepsi manusia antara lain dibentuk oleh informasi dan data tersebut. Apabila pikiran sadar menolak informasi tertentu maka informasi itu tidak menjadi bagian dari persepsi kita. Namun jika informasi itu diterima oleh pikiran sadar, ia akan disimpan di pikiran bawah sadar dan dikemudian hari akan sangat berpengaruh pada pemikiran, tindakan, perbuatan, sistem nilai dan belief system seorang manusia.
Ada 2 macam subliminal yang penggunaannya cukup dikenal yaitu:
  • dengan suara
  • dengan teks
Pada dekade 1950-an seorang pakar pemasaran bernama James Vicary melakukan percobaan subliminal advertising di sebuah bioskop. Ia memasukkan subliminal frame yang mengandung kata-kata “Minumlah blablabla” dan “Belilah popcorn blablabla”  di dalam film yang sedang diputar. Frame ini bergerak sedemikian cepat sehingga penonton tidak melihat tulisan tersebut di layar bioskop. Selama 1 jam lebih mereka terpapar oleh teks subliminal tersebut. Hasilnya: penjualan minuman ringan merek tertentu naik 18 persen dan penjualan popcorn meroket sampai 50 persen. Subliminal advertising ini amat efektif sehingga di negara-negara maju penggunaannya diawasi dengan ketat.
Dari artikel ini Sobat mengetahui bagaimana teknologi subliminal bekerja. Mulai sekarang jagalah selalu pikiran dan kata-kata sobat ke arah positif agar perbuatan dan tindakan sobat selalu mengarah ke arah yang positif juga. Carilah pertemanan dengan orang-orang yang ‘positif’ dan jauhilah orang-orang yang mentalnya  ‘negatif’ (sering berkeluh kesah, marah-marah, emosi tidak terkendali, dll). Namun sering juga kita tidak dapat menghindari mereka karena mereka adalah bagian dari ritme hidup kita. Jadi cara terbaik yang bisa kita lakukan adalah menjadikan diri kita secara mental sangat kuat berakar dalam hal-hal yang baik sehingga negativitas dari orang-orang tersebut tidak berdampak pada mental kita. Jangan lupa untuk selalu memohon bantuan dan perlindungan Yang Maha Kuasa agar program self development sobat berjalan dengan sukses sehingga akhirnya  orang-orang bermental ‘negatif’ di sekitar sobat lalu terinspirasi dengan keberhasilan sobat.

Contoh-contoh kata afirmasi
1.Saya berani mengajak orang untuk bekerjasama karena niat saya untuk membantu orang lain. Saya akan membuat orang lain percaya pada saya karena saya percaya padanya dan pada diri saya sendiri. Saya mendengarkan apa yang orang lain katakan tanpa menyela. Saya membuat sinergi, membuat hubungan positif yang jujur, adil, dan sehat.
2.Saya sekarang sangat mantap memahami diri saya  dan orang lain. Tiap mendengarkan orang lain berbicara, saya mendengarkan dengan cermat. dan saya memperlakukan setiap orang yang saya temui dengan rasa hormat. Saya juga selalu mencari sisi baik dari tiap orang yang saya temui.
3. Setiap ide bisnis yang keluar dari pemikiran saya sangat potensial menghasilkan uang melimpah. Dengan ide yang saya ACTION-kan, saya menciptakan semua kelimpahan finansial seperti yang saya inginkan. Setiap uang yang saya investasikan dengan bijak, kembali ke diri saya dengan hasil berlipat-lipat.
4. Saya memiliki tujuan yang jelas dalam setiap ACTION yang saya jalankan. Kejelasan tujuan itu membuat saya tahu apa yang saya mau dan untuk itu saya mau menebusnya dengan kerja keras.
5. Bukan hanya ACTION yang keras, tapi saya juga melakukan ACTION yang berani dan ACTION yang cerdas. Paduan ACTION tersebut bukan saja mampu menghasilkan kekayaan melimpah, namun juga membawa hidup saya dalam keseimbangan berarti antara kekayaan, kesehatan, dan kebahagiaan.
6. Pikiran, hati, dan jiwa saya memiliki kesatuan langkah untuk meraih hasil terbaik dalam hidup ini.  Dan itu bukan hanya untuk diri saya seorang diri, namun terutama untuk mereka orang-orang yang saya cintai dan kasihi, yang membuat saya selalu terbangun di pagi hari dan bersemangat ACTION dalam menjalankan hidup ini.
7. Saya ingin menghasilkan kemakmuran melimpah. Sebab dengan begitu saya bisa membantu sebanyak mungkin orang. Untuk itu saya konsisten dan sungguh-sungguh mempelajari dan meng-ACTION-kan ilmu untuk menjadi kaya. Karena saya percaya bahwa ilmu kaya adalah ilmu yang logis dan sangat mungkin diperjuangkan.
8. Saya sekarang terus berusaha mencapai potensi luar biasa saya dalam berbagai segi kehidupan. Tidak ada kata berhenti untuk belajar dan ACTION sebab hanya dengan itu saya bisa mengubah hidup saya dan orang-orang di sekitar saya.
9. Mental dan pikiran dalam diri saya selalu bersifat positif dan membangun. Dengan memfokuskan pikiran saya pada tujuan yang jelas, saya sekarang memiliki kemampuan membuat mewujudkan kebaikan yang saya inginkan, baik untuk diri saya maupun orang lain. Saya tahu bagaimana caranya mempengaruhi pikiran saya untuk mewujudkan apa yang saya inginkan. Saya memiliki kemampuan untuk membentuk kondisi dalam pikiran saya agar apa yang saya pikirkan itu menjadi kenyataan. Saya memiliki kemampuan untuk memilih apa yang saya pikirkan. Saya adalah manusia yang mampu mengontrol penuh apa yang saya pikirkan.
10. Setiap ACTION yang saya lakukan diselaraskan dengan hukum kekayaan dan pertumbuhan. Saya bisa memilih mana ACTION terbaik yang berguna buat masa depan saya. Dan saya percaya bahwa saya memiliki kemampuan menciptakan kekayaan dalam segala kondisi dan keadaan.
    Ucapkan kata-kata afirmasi motivasi di atas dan rasakan peningkatan keyakinan terjadi dalam diri anda.


    afirmasi dalam bentuk lain;


    1. aku adalah anak soleh yang selalu patuh kepada ayah dan ibu, guru, karena sebab merekalah aku dapat mengenal kebaikan.
    2. aku dapat menjalin kerjasama yang baik dengan teman-teman, untuk mewujudkan impian, cita-cita menjadi seorang pemimpin yang baik bagi orang lain di waktu dewasa nanti.
    3. aku selalu berusaha keras dalam menguasai pelajaran disekolah, tidak ada kata berhenti dalam belajar, apalagi putus asa, keberhasilah ditangan ku. aku memohon pertolongan kepada Allooh agar selalu memudahkan aku.
    4.aku yakin bahwa mukmin itu bersaudara, maka aku bertekad menjalin dan mempererat persaudaraan dan menjauhi permusuhan.
    5.aku yakin Allooh menyukai orang-orang yang kuat, maka aku adalah orang yang kuat.

    Kamis, 28 Juni 2012

    Membuat Halaman Word 2007 Dengan Angka Arab

    Bingung mo buat halaman dengan tulisan atau angka Arab....! silahkan ikuti langkah berikut untuk merubah settingan dikomputer Kamu....:
    Langkah 1
    Buka Program Word....lalu...

















    Langakah 2.



    Pilih wordoptions









































    Langkah 3.


    Pilih tab Advance--> Numeral.
    Nah, pada langkah 3 ini, ada sedikit kerancuan, padahal yang kita ingin kan merubahnya menjadi Bahasa Arab, tapi pada langkah ini kita harus merubah tab numeral dari arabic ke hindi.








































    Langkah 4.


    setelah itu coba deh... Insert-->Pagenumber



    Selamat Mencoba semoga berhasil....!

    Senin, 04 Juni 2012

    Hasyim Muzadi Bantah Said Aqil Siraj, Nahdlatul Ulama Tetap Tolak Lady Gaga!


    Underground Tauhid - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi berharap Polri tetap pada sikapnya yakni tak memberikan izin konser penyanyi Amerika Serikat, Lady Gaga. “Sebaiknya Polri tetap tak memberi izin,” katanya di Jakarta, Senin (21/5).

    Hasyim kembali mengemukakan tidak banyak manfaat yang dapat dipetik dari konser Lady Gaga. Bahkan lebih banyak ruginya, baik dari segi moral maupun stabilitas keamanan. Menurut dia, banyak kalangan selalu bicara kebebasan atas nama HAM termasuk soal konser Lady Gaga.

    Dia mengatakan jika pendukung Lady Gaga di Indonesia mengatasnamakan HAM, kelompok yang menolak juga bisa mengatasnamakan HAM. “Kalau yang membela Lady Gaga berdasarkan HAM, bagaimana kalau yang menentang juga berdasarkan HAM untuk menentang? Karena menentang pun juga HAM kan? Ingat, membela norma pun punya HAM,” katanya.

    Hasyim yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu mengatakan HAM di Indonesia memang tidak jelas jenisnya, apakah humanisme seperti yang dianut Mahatma Gandhi atau westernisme yakni semua yang dari Barat harus diterima dan yang menolak dicap melanggar HAM.

    “Apakah Indonesianisme yakni HAM untuk membela kepentingan kebangsaan atau HAM merupakan monster yang justru akan digunakan melindas norma kebangsaan Indonesia,” katanya.

    Kenyataan di lapangan, kata Hasyim, kelompok yang paling getol menggunakan HAM adalah neolib dan neokom yang menggunting norma-norma agama. “Inilah yang tercermin dari polemik Lady Gaga. Sebagian yang merasa tokoh agama pun bergaya western untuk memastikan keintelekan dan humanismenya,” katanya.

    Sabtu, 02 Juni 2012

    K.H A.Hasyim Muzadi, "Presiden"...!

    Membaca catatan, dari milis yang dikirim oleg abang kelas waktu di Pondok. membuat ku bangga dengan seorang tokoh nasional, bahkan mendekati Internasional, pasalnya pernyataan dia kali ini sangat bagus dan tepat, berikut pernyataannya:

    Dari milis sebelah:


    KH. Hasyim Muzadi, Presiden WCRP (World Conference on Religions for Peace) & Sekjen ICIS (International Conference for Islamic Scholars) & Mantan Ketum PBNU ttg tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia oleh Sidang PBB di Jeneva : "Selaku Presiden WCRP dan Sekjen ICIS, saya sangat menyayangkan tuduhan INTOLERANSI agama di Indonesia . Pembahasan di forum dunia itu, pasti krn laporan dr dlm negeri Indonesia. Slm berkeliling dunia, saya blm menemukan negara muslim mana pun yg setoleran Indonesia . Klau yg dipakai ukuran adl masalah AHMADIYAH, memang krn Ahmadiyah menyimpang dr pokok ajaran Islam, namun sll menggunakan stempel Islam dan berorientasi Politik Barat. Seandainya Ahmadiyah merupakan agama tersendiri, pasti tdk dipersoalkan oleh umat Islam. Kalau yg jadi ukuran adl GKI YASMIN Bogor, saya berkali-kali kesana, namun tampaknya mereka tdk ingin selesai. Mereka lebih senang Yasmin menjadi masalah nasional & dunia utk kepentingan lain drpd masalahnya selesai. Kalau ukurannya PENDIRIAN GEREJA, faktornya adl lingkungan. Di Jawa pendirian gereja sulit, tp di Kupang (Batuplat) pendirian masjid jg sangat sulit. Belum lagi pendirian masjid di Papua. ICIS selalu mlkkan mediasi. Kalau ukurannya LADY GAGA & IRSHAD MANJI, bangsa mana yg ingin tata nilainya dirusak, kecuali mrk yg ingn menjual bangsanya sendiri utk kebanggaan Intelektualisme Kosong ? Kalau ukurannya HAM, lalu di iPapua knp TNI / Polri / Imam Masjid berguguran tdk ada yg bicara HAM ?Indonesia lbh baik toleransinya dr Swiss yg sampai skrg tdk memperbolehkan Menara Masjid, lebih baik dr Perancis yg masih mempersoalkan Jilbab, lbh baik dr Denmark, Swedia dan Norwegia, yg tdk menghormati agama, krn disana ada UU Perkawiman Sejenis. Agama mana yg memperkenankan perkawinan sejenis ?! Akhir'a kmbl kpd bngsa Indonesia, kaum muslimin sendiri yg hrs sadar dan tegas, membedakan mana HAM yg benar (humanisme) dan mana yg sekedar Weternisme" (Ini SMS Kyai Hasyim yg sngt luar biasa dan patut diketahui msyrkt luas)

    Sabtu, 26 Mei 2012

    PENYALIBAN YESUS MENURUT INJIL DAN AL-QUR'AN




    "Janganlah ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah pula anak dihukum mati karena ayahnya; Setiap orang harus dihukum mati karena dosanya sendiri." (Ulangan 24:16)



    "Orang yang berbuat dosa, itulah yang harus mati. Anak tidak akan ikut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah pun tidak akan ikut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung diatasnya." (Yehezkiel 18:20)



    Perjalanan hidup para Nabi Israil di dalam menempuh misi kenabiannya ditengah-tengah bangsanya sendiri, seringkali mendapatkan sandungan dan tantangan, baik yang berasal dari pemerintahan yang berkuasa saat itu maupun dari orang-orang yang menghambakan dirinya pada harta benda dan keserakahan hawa nafsunya.



    Begitupun yang menimpa pada sejarah kehidupan 'Isa al-Masih putera Maryam yang diutus Allah untuk mengembalikan bangsanya kepada jalan Allah yang pernah disampaikan oleh Musa sebelumnya, telah mendapatkan tantangan yang keras dari pihak Yahudi dan pemerintahan Romawi yang berkuasa atas Yerusalem masa itu.



    Sejarah Bible mencatatkan bahwa Nabi 'Isa al-Masih hanya mengangkat sebanyak dua belas orang murid untuk membantu perjuangannya menyebarkan agama Allah, yaitu suatu jumlah tradisional yang mewakili dua belas suku Bani Israil.



    Namun sayang sekali, ternyata tidak semua dari sahabat-sahabat beliau adalah orang-orang yang beriman dan setia terhadap Nabi 'Isa putra Maryam, ada diantara mereka yang malah membelot dan menjadi musuh dalam selimut, bekerja sama dengan pihak romawi untuk menangkap dan membunuh 'Isa.



    Al-Qur'an mengingatkan orang-orang yang beriman terhadap Allah dan Rasul-Nya dengan mengambil contoh kepada peringatan Nabi 'Isa putera Maryam terhadap para sahabatnya untuk menjadi khalifatullah yang menegakkan ajaran Islam di manapun berada.



    "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah pembantu-pembantu Allah sebagaimana 'Isa putera Maryam berkata kepada para sahabatnya: Siapakah pembantu-pembantuku untuk Allah?; Sahabat-sahabatnya berkata: Kamilah pembantu-pembantu Allah; Maka sebagian dari Bani Israil itu beriman dan sebagian lagi ingkar. Maka Kami bantu mereka yang beriman terhadap musuh-musuhnya. Maka jadilah mereka orang-orang yang menang." (QS. Ash-Shaff[61]:14)



    Dari dalam Injil kita ketahui bahwa di antara para sahabat (istilah al-Qur'an adalah Hawarayin dan dalam teologi Nasrani disebut sebagai murid-murid) 'Isa al-Masih putra Maryam alias Yaohushua The Mashiah ada seorang yang telah melakukan tindakan makar berupa pengkhianatan kepada sang Nabi dengan jalan menyerahkan gurunya tersebut kepada pihak Yahudi yang dibantu oleh tentara Romawi, nama pengkhianat ini adalah Yahudza Iskharyuti atau lebih dikenal dengan nama Judas Iskariot.



    "And the chief priests and scribes sought how they might kill him; for they feared the people. Then entered Satan into Judas surnamed Iscariot, being of the number of the twelve. And he went his way, and communed with the chief priests and captains, how he might betray him unto them. And they were glad, and covenanted to give him money. And he promised, and sought opportunity to betray him unto them in the absence of the multitude." (Luke 22:6 KJV)



    "Dan para pimpinan imam dan ahli Taurat mencari jalan bagaimana mereka akan membunuh Yesus; karena mereka khawatir terhadap kaum itu; Lalu masuklah Setan kepada Judas Iskariot, murid kedua belas dari Yesus. Dan dia pergi menuju pada imam serta para kepala tentara Romawi bahwa dia akan mengkhianati Yesus untuk mereka. Mereka sangat gembira dan bermufakat akan memberikan kepadanya sejumlah uang. Lalu Judas menyetujuinya dan mencari kesempatan untuk menyerahkan Yesus kepada mereka tanpa sepengetahuan orang banyak." (Lukas 22:2-6)



    Namun tindakan makar yang akan dilakukan ini sudah tercium oleh 'Isa al-Masih, sebagaimana yang disinggungnya pada saat pekan hari raya Paskah atau jamuan makan malam terakhir yang dalam versi al-Qur'an dikenal dengan nama al-Maidah itu.



    "Ketika 'Isa merasa akan kekufuran dari mereka, ia berkata: " Siapakah penolong-penolongku kejalan Allah? Maka sahabat-sahabatnya berkata: "Kamilah penolong-penolong Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslimin. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah kami ikuti Rasul itu, karena itu masukkanlah kami kedalam orang-orang yang menyaksikan". (QS. Ali-Imran[3]:52-53)



    "Setelah Yesus berkata demikian jiwanya sangat terharu, lalu memberikan kesaksian dan berkata: Sesungguhnya aku berkata kepada kamu, bahwa salah seorang di antara kamu akan mengkhianatiku." (Yohanes 13:21)



    Dalam sabda berikutnya dapat kita lihat bahwa 'Isa al-Masih menyesali kelahiran muridnya yang melakukan khianat itu, dan ini sebenarnya sudah membuyarkan konsep dosa turunan yang harus ditebus oleh putera Maryam sebagaimana yang diajarkan dalam dunia Kristen sekarang. Bila memang 'Isa dijadikan oleh Allah untuk menjadi penebus dosa Adam, maka seharusnya kelahiran Yudas Iskariot tidak perlu disesali. Justru 'Isa al-Masih dan semua orang Nasrani harus berterima kasih kepadanya, sebab dengan begitu akan berlakulah apa yang namanya penebusan dosa.



    "Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya anak manusia itu dikhianati. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan." (Matius 26:24)



    "Lalu Yesus berkata kepada Judas, Lakukanlah apa yang akan engkau lakukan secepatnya." (Yohanes 13:27)



    Setelah kepergian Judas, Yesus sendiri tidak sudi menunggu dan berpangku tangan untuk ditangkap begitu saja oleh musuh-musuhnya. Yesus berencana untuk segera membuat jalur pertahanan demi menghadapi rencana jahat dari Judas, Yesus lalu menyiapkan para sahabat atau murid-muridnya yang lain untuk ikut pergi bersamanya dengan tidak lupa Yesus juga mengingatkan mereka akan adanya kemungkinan terjadinya bentrokan dan pertikaian nantinya. Dengan berhati-hati agar mereka semua tidak takut, Yesus mengajarkan cara mempertahankan diri dengan mempergunakan kata-kata yang indah.



    "Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Ketika aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, uang darurat (bahasa inggris=scrip) dan sepatu, adakah kamu kekurangan apa-apa?" Jawab mereka: "Suatupun tidak." Lalu katanya kepada mereka: "Tetapi sekarang, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai uang; dan siapa yang tidak mempunyai pedang, maka juallah jubahnya dan belilah satu pedang." (Lukas 22:35-36)



    Ini adalah persiapan untuk melakukan Jihad, perang suci, Yahudi melawan Yahudi. Yesus tidak lagi menyarankan para muridnya untuk mempergunakan jalan yang lembut didalam menghadapi para musuhnya, situasi dan kondisi telah berubah dan dengan segala kebijakan maka strategi harus diubah.



    Murid-muridnya telah dipersenjatainya, bahwa barang siapa yang tidak memiliki pedang waktu itu, maka jualkanlah jubah mereka untuk membeli satu pedang bagi masing-masingnya. Yesus tahu, untuk menghadapi para musuhnya hanya dengan mengandalkan tongkat yang senantiasa dibawa para muridnya (Markus 6:8) adalah suatu kekonyolan, maka dari itu dia memerintahkan untuk membeli pedang. Dan manakala para muridnya hanya berhasil mendapatkan dua bilah pedang dalam (Lukas 22:38), Yesus tidak bisa berkata lain lagi, Yesus tahu bahwa perlawanan yang akan ia lakukan terhadap para musuhnya kemungkinan besar akan menjadi sia-sia, para muridnya ini tidak bisa melakukan hal yang lebih baik untuk menolongnya.



    Kata "Pedang" disini tidak bisa diartikan lain dan haruslah dipergunakan didalam arti sebenarnya, sebab menjual jubah untuk mendapatkan uang dan membeli pedang akan dipakai pada saat perlawanan terhadap Yudas, anda bisa melihat didalam Matius 26:51-52, pedang yang dibeli sudah dihunus dan dipergunakan untuk memutuskan telinga orang, jadi jelas bukan pedang kiasan.



    Jelas sekali diantara para muridnya waktu itu sudah ada yang memiliki pedang, namun tidak keseluruhan dari mereka. Maka itu Yesus menyuruh bahwa bagi mereka yang belum berpedang, maka diharuskan untuk membeli pedang.



    Derkirakan yang membawa pedang waktu itu baru 3 orang, yaitu Petrus, Yohanes dan Yakobus, sementara yang delapan lainnya belum memiliki pedang. Dan ditambah dua pedang yang berhasil didapatkan oleh ke-8 muridnya yang lain, jumlah kseluruh murid berpedang adalah 5 orang.



    Yesus juga menyadari dengan minimnya persiapan perlawanan yang ada sudah mengisyaratkan bahwa waktu kepergiannya dari tengah-tengah Bani Israil akan segera tiba.



    "Sekarang adalah saatnya bagi anak manusia akan dimuliakan, dan Allah pun akan dipermuliakan bersamanya." (Yohanes 13:31)



    "Then Jesus said to them: All you shall be scandalized in me this night. For it is written: I will strike the shepherd, and the sheep of the flock shall be dispersed." (Matthew 26: 31 - Douay )



    "Maka berkatalah Yesus kepada mereka: 'Malam ini kamu semua akan memalukan aku, mengecewakanku. Sebab sebagaimana yang telah tertulis: Aku akan menyerang para gembala dan kawanan domba ini akan tercerai berai. Namun setelah aku ditinggikan, aku akan mendahului kamu ke Galilea. Dan Petrus menjawab, berkata kepadanya: Sekalipun seluruh orang akan mengkhianatimu, aku tidak akan pernah mengkhianatimu. Yesus menjawabnya: dengarlah apa yang kusabdakan padamu, dalam malam ini saja sebelum ayam berkokok, engkau akan mengingkari aku tiga kali. Petrus menjawabnya: Sekalipun aku akan mati denganmu, aku tidak akan mengingkari mu. Dan begitu juga jawaban para murid semuanya."(Matius 26:31-35)



    Yesus hanya tersenyum mendengar penuturan Petrus dan para muridnya yang lain itu, bagaimanapun juga ia sudah lama mengenal mereka dan sudah mengetahui kepribadian mereka. Atas pernyataan mereka, Yesus menjawab :



    "Simon, simon! waspadalah, Setan sangat ingin memiliki dirimu, dia akan mengayak engkau laksana gandum, namun aku akan berdoa untukmu, supaya tidak gugur imanmu dan apabila engkau bertobat, perkuatlah saudara-saudaramu." (Lukas 23:31-32)



    Yesus tampaknya menyandarkan seluruh kekuatan iman muridnya yang lain kepada Simon Petrus, dialah yang akan menjadi kunci bagi kelangsungan hidup ajaran Allah sepeninggalnya, Petrus adalah kunci dari kekuatan sepuluh orang pengikut al-Masih yang tertinggal dan karena itu sebagaimana sabda Yesus, Setan berusaha untuk menjatuhkan Petrus kedalam godaannya sehingga apabila dia sudah berhasil dijatuhkan, maka akan sangat mudah bagi Setan meruntuhkan ajaran yang dibawa oleh putra Maryam. Untuk mengingatkan para muridnya, Yesus memberikan wejangan kepada mereka:



    "Siapa yang mengikuti perintahku dan mematuhinya, dialah yang mencintaiku; dan dia yang mencintaiku itu akan dikasihi oleh Allah dan akupun akan mencintainya." (Yohanes 14:21)



    "Sesungguhnya Allah itu adalah Tuhanku dan Tuhan kamu. Karenanya berbaktilah kepada-Nya, inilah jalan yang lurus." (QS. Ali-Imran[3]:51)



    "These things have I spoken unto you, that ye should not be offended. They shall put you out of the synagogues: yea, the time cometh, that whosoever killeth you will think that he doeth God service. And these things will they do unto you, because they have not known the Father, nor me." (John 16:1-3)



    "Semua perkara ini sudah aku katakan padamu, agar jangan kamu kecewa. Engkau akan ditolak oleh mereka dari rumah peribadatan. Waktunya akan tiba, dimana siapa yang membunuh kamu, dia akan berpikir sudah melakukan bakti terhadap Allah; semuanya dilakukan mereka kepadamu sebab mereka tidak mengenal aku dan Allah." (Yohanes 16:1-3)



    Dan sebagai akhir dari wejangannya, 'Isa al-Masih mewasiatkan akan kedatangan seorang utusan berikutnya yang akan menggantikan dirinya sebagai seorang utusan Allah.



    "Sebenarnya, masih banyak perkara yang hendak kukatakan kepadamu, namun kamu tidak bisa menerimanya sekarang. Tetapi apabila dia, Nabi al-Amin telah datang, dia akan mengajarkanmu seluruh hal tentang kebenaran, sebab dia tidak akan berkata-kata menurut kehendaknya sendiri, tetapi apa saja yang akan dia dengar itulah yang akan dikatakannya. Dia akan mengabarkan kepadamu semua perkara yang akan datang."



    "He shall glorify Me; for He shall take of Mine, and shall disclose it to you. All things that the Father has are Mine; therefore I said, that He takes of Mine, and will disclose it to you." (John 16:14-15 New American Standard Bible - NASB)



    "Maka ia akan memuliakan aku, karena ia akan mengambil daripada hakku, lalu mengabarkannya kepadamu, segala sesuatu yang hak Allah itu juga hakku, oleh sebab itu aku berkata, bahwa diambilnya daripada hakku, lalu dikabarkannya kepadamu." (Yohanes 16:12-15)



    "Tetapi utusan yang akan datang, Nabi al-Amin yang akan diutus Allah karenaku, dia akan mengajarkan kepadamu seluruh perkara dan akan mengingatkan kepadamu apa yang telah kusabdakan padamu." (Yohanes 14:26)



    "Dan tatkala 'Isa putra Maryam berkata: hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah Rasul Allah kepada kamu, membenarkan Taurat yang turun sebelumku dan memberikan kabar gembira mengenai seorang Rasul sesudahku yang namanya Ahmad." (Qs. Ash-Shaaf[61]:6)



    Ketika Yesus hendak menyelesaikan wejangannya, wahyu Allah turun kepadanya:



    "Dan tatkala Allah bertanya: Hai 'Isa putra Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia: jadikanlah aku dan ibuku sebagai Tuhan selain Allah?, 'Isa menjawab: 'Maha suci Engkau! Tidaklah patut bagiku berkata apa yang tidak ada hak untukku mengatakannya, maka sesungguhnya Engkau mengetahuinya. Engkau tahu apa yang ada pada diriku, namun aku tidak tahu apa yang ada pada diri-Mu, karena sungguh, Engkaulah yang sangat mengetahui perkara yang ghaib." (Qs. Al-Maaidah[5]:116)



    Dan Yesus menengadah kelangit lalu berseru:



    "And this is life eternal, that they might know thee, the only true Elohim, and Yahshua the Messiah, whom thou hast sent." (John 17:3 from The Restored Name King James Version of the Scriptures)



    "Inilah hidup yang kekal, yaitu agar mereka mengenal Engkau, Allah yang Maha Esa dan benar, serta Yesus al-Masih yang telah Engkau utuskan." (Yohanes 17:3)



    "Now they have come to know that everything Thou hast given Me is from Thee; for the words which Thou gavest Me I have given to them; and they received them, and truly understood that I came forth from Thee, and they believed that Thou didst send Me." (John 17:7-8 New American Standard Bible - NASB)



    "Sekarang mereka sudah mengetahui bahwa seluruh yang Engkau berikan kepadaku berasal dari-Mu, sebab semua firman yang Engkau berikan kepadaku telah kusampaikan kepada mereka dan mereka sudah menerimanya serta percaya dengan sebenarnya bahwa aku datang dari Engkau dan Engkau sudah mengutusku." (Yohanes 17:7-8)



    "Ketika aku bersama dengan mereka, aku menjaga mereka yang telah Engkau berikan kepadaku dengan nama-Mu. Tiada satupun yang tersesat kecuali pengkhianat itu." (Yohanes 17:12)



    "Aku tidak akan memohon agar Engkau juga mewafatkan mereka, namun tolong peliharalah mereka dari kejahatan." (Yohanes 17:15)



    "Tidak aku katakan kepada mereka, melainkan apa yang Engkau perintahkan kepadaku, yaitu beribadahlah kepada Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka selama aku berada diantara mereka; maka setelah Engkau mengambil aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka." (QS. Al-Maaidah[5]:117)



    'Isa al-Masih sudah membuktikan dirinya mempunyai keahlian dalam mengatur strategi dan rencana, peka terhadap sinyal-sinyal bahaya dan cerdik. Setelah cukup banyak memberikan nasihat dan wasiat kepada para muridnya, 'Isa sadar saat itu bukan waktunya lagi untuk duduk berlama-lama dan menjadi sasaran empuk tangkapan bagi musuh-musuhnya. Itu bukan sifat dari para Nabi Allah.



    Maka seperti yang diceritakan dalam Matius 26:36, Markus 14:26, Lukas 22:39 serta Yohanes 18:1, berangkatlah Yesus malam itu bersama para muridnya yang sebelas orang menyeberangi anak sungai Kidron menuju kepegunungan Zaitun ke satu tempat yang bernama taman Getsemani.



    Begitu sampai ditaman tersebut, Yesus alias 'Isa al-Masih mengatur dan menempatkan delapan dari sebelas orang muridnya untuk berjaga dipintu masuk taman, sementara Petrus, Yohanes dan Yakobus diajaknya untuk menjaga dirinya dibagian agak dalam dari taman Getsemani itu:



    "Duduklah disini, sementara aku pergi untuk berdoa disebelah sana." (Matius 26:36)



    Namun sebelum Yesus meninggalkan para muridnya yang delapan orang itu, dia juga tidak lupa memerintahkan mereka untuk melakukan doa di dalam berjaga itu.



    "Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan." (Lukas 22:40)



    "Dan Yesus membawa Petrus dan kedua anak Zebedeus bersamanya." (Matius 26:37)



    Ini adalah strategi yang sudah dirancang oleh 'Isa al-Masih untuk menghadapi para musuhnya. Yesus membawa para muridnya pergi ketaman Getsemani bukan untuk melakukan ibadah kepada Allah, sebab jika memang itu tujuan utama Yesus, ia bisa saja membawa murid-muridnya itu ke kuil Sulaiman atau juga Bait Allah.



    Perhatikan, Yesus tidak mengajak serta kedelapan muridnya untuk beribadah, dia menempatkan murid-muridnya tersebut secara strategis pada pintu masuk taman; dan ingat, sebelumnya Yesus telah mempersenjatai mereka dengan pedang.



    Kemudian Petrus, Yohanes serta Yakobus yang terkenal fanatik dan bersemangat, disuruhnya membuat jalur pertahanan bagi dirinya disebelah dalam taman.



    Nama Taman Getsemani hanya disebut dua kali dalam 4 Injil, yaitu pada Matius 26:36 dan Markus 14:32, itu pun ketika menceritakan perihal penangkapan Yesus. Sebelum itu nama Getsemani sebagai tempat Yesus biasa berdoa tidak pernah ditemukan.



    Gunung Zaitun (Mount of Olives) hanyalah merupakan tempat Yesus biasa bermalam (Matius 21:1, Markus 11:11, Lukas 21:37, Lukas 19:29, Yohanes 8:1).



    Sebaliknya, Bait Allah adalah tempat paling sering dipakai oleh Yesus untuk mengajar, bertanya jawab dengan para murid maupun Ahli Taurat, berdoa serta lain sebagainya.



    Jadi, mengatakan bahwa Getsemani adalah tempat Yesus biasa berdoa, adalah kurang meyakinkan dalam satu telaah kritik ilmiah. Jarak antara Taman Getsemani yang berlokasi di bukit Zaitun tampaknya tidak terlalu jauh, ini bisa dilihat dalam Markus 13:3 di mana diceritakan bahwa di sana Yesus duduk sembari menghadapkan pemandangannya kearah Bait Allah.



    Dengan demikian, alasan berdoa sambil membawa pedang di dalam taman Getsemani sama sekali kurang bisa kita terima, hal ini akan berbeda jika diceritakan bahwa Yesus ditangkap di dalam Bait Allah ketika berdoa dan tanpa kawalan para murid yang memakai pedang.



    Tapi buktinya?

    Yesus alias Nabi 'Isa al-Masih telah mengatur 3 orang sahabatnya yang berpedang mengawal dirinya dan 2 orang yang berpedang lainnya menjaga dibagian masuk taman Getsemani bersama 6 orang lain yang hanya membekal tongkat.



    Satu hal lainnya, Yesus ke sana tidak untuk berdoa. Lagi pula untuk apa sosok Tuhan harus berdoa? Tuhan berdoa kepada siapa? Bukankah seperti pandangan kaum Nasrani, 'Isa al-Masih sudah mengetahui apa yang akan menimpa dirinya sebagai korban tebusan dosa Adam?



    "Maka mulailah Ia merasa sedih dan gentar, lalu katanya kepada mereka: "Jiwaku sangatlah sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan aku." (Matius 26:37-38)



    Jelas bahwa dia ke sana bukan untuk berdoa, melainkan untuk membuat jalur pertahanan. Kita lihat lagi, Yesus menempatkan delapan orang murid dibagian terdepan dan membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus yang dipersenjatai dengan pedang untuk bersamanya guna: "stay you here and watch with me" (Matius 26:38).



    Ya, mereka bertiga hanya disuruh untuk "menunggu dan mengawasi", dalam pengertian bahwa ketiganya disuruh untuk mengawalnya. Dan jika memang Yesus harus berdoa, kenapa harus memilih taman Getsemany? Bukankah ia dapat memilih tempat yang suci, yaitu Bait Allah ?



    Lihat kembali Lukas 19:45-48:



    "And he went into the temple, and began to cast out them that sold therein, and them that bought; Saying unto them, It is written, My house is the HOUSE OF PRAYER: but ye have made it a den of thieves. And he taught daily in the temple. But the chief priests and the scribes and the chief of the people sought to destroy him, And could not find what they might do: for all the people were very attentive to hear him."



    Mengapa ia menyuruh murid-muridnya untuk membawa pedang? Mengapa harus mengatur ke-8 muridnya di bagian depan dan mengajak yang 3 untuk mengawalnya?



    Jawabnya tidak lain adalah untuk membuat suatu pertahanan, sebab Yesus telah melihat antusiasme yang ditunjukkan para murid-muridnya pada acara jamuan malam, bahwa mereka bisa melawan Yahudi yang akan menangkapnya dan bersedia mati bersama dirinya. (Matius 26:35)



    Bagaimana juga, dibalik semua stategi yang matang dan ketenangannya itu Yesus menyimpan rasa khawatir yang tinggi, akankah apa yang direncanakannya ini akan berjalan sebagaimana kehendak Allah sebelumnya, ataukah Allah merubah keputusan-Nya dan membiarkan dirinya ditangkap dan dibantai oleh musuh-musuhnya?



    Dalam diamnya, Yesus bersujud, menghadapkan dirinya keharibaan Allah, menyerahkan dirinya lahir batin kepada Allah yang maha kuasa:



    "Ya Allah, jika saja Engkau berkenan untuk mengangkat beban ini dari diriku; namun bukanlah kehendakku itu yang harus terjadi melainkan kehendak Engkaulah saja yang terjadi." (Lukas 22:42)



    Sejenak Yesus diam dan mengangkat kepalanya dari sujud, menoleh kepada para sahabatnya, terperanjatlah ia, mereka semua, kesebelas orang sahabat dan muridnya, hanya dalam hitungan beberapa detik sudah pulas tertidur, sungguh perih hatinya.



    Alangkah buruk nasib dirinya mendapatkan pengikut yang seperti ini. Disuruh berjaga malah tidur dalam sekejap, meninggalkan dirinya sendirian. Mengabaikan perintah guru dan Nabinya.



    Yesus bangkit berdiri dihadapan Petrus yang berdiri tidak jauh dari dirinya dan sedang nyenyak tertidur lalu menegurnya:



    "Hai Simon, apakah engkau tertidur? Tidakkah engkau sanggup berjaga hanya untuk satu jam saja? Bangunlah, dan berdoalah." (Markus 14:37)



    Setelah berkata demikian Yesus kembali menjauh dari Petrus dan dua orang lainnya lalu meneruskan munajatnya kepada Allah, memohon agar dirinya selamat dari ancaman musuh-musuhnya, Yesus tidak rela dirinya dijadikan bahan tertawaan, bahan ejekan oleh para seterunya, tergantung diatas kayu terkutuk, dihukum, ditelanjangi dihadapan semua orang. Ketika pemikirannya sampai ke sana, bertambah khawatir hati Yesus dan bertambah dia mengharapkan pertolongan Allah kepadanya.



    "Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluhnya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:44)



    Di dalam menanggapi hal ini, Paulus menyatakan dalam Ibrani 5:7.



    "Dalam hidupnya sebagai manusia, ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada-Nya yang sanggup menyelamatkannya dari maut, dan karena kesalehannya, beliau telah didengarkan."



    Untuk itu Allah mengabulkan permohonan Yesus ini lalu mengirimkan malaikat Jibril kepadanya, wahyu Allah telah datang kepada Yesus.



    "Lalu kelihatanlah kepadanya seorang malaikat dari langit untuk mengkuatkannya." (Lukas 22:43)



    "Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus." (QS. Al-Baqarah[2]:253)



    "Dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran kepada 'Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus." (QS. Al-Baqarah[2]:87)



    Melalui perantaraan malaikat-Nya ini Allah berfirman:



    "Ketika Allah berfirman: Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan mengambilmu dan akan mengangkatmu kepada-Ku, dan akan membersihkan dirimu dari mereka yang kafir..." (QS. Ali Imran[3]:55)



    Mendengar wahyu Allah ini, hati Yesus menjadi teduh, kepercayaannya terhadap pertolongan Allah pada dirinya semakin kuat akan keterlepasan dirinya dari marabahaya dan kehinaan, lalu ia bangkit dan mendekati para sahabatnya yang masih tertidur, lalu membangunkan mereka semuanya.



    "Bangunlah kamu, marilah kita beranjak; lihatlah orang yang mengkhianatiku sudah mendekat." (Markus 14:42)



    Sampai di sini kita menemukan satu benturan untuk memberikan gambaran lanjutan peristiwa penangkapan diri Yesus yang dilakukan oleh Judas Iskariot, para ahli Taurat serta tentara Romawi yang terdapat dalam 4 Injil kanonik Nasrani, antara Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Keemapt pengarang Injil ini memiliki pemaparan cerita yang berbeda mengenai tragedi penangkapan hingga penyaliban Yesus dan banyak beberapa bagiannya tidak bisa disatukan alur riwayatnya.



    Penangkapan, pengadilan dan penyaliban dilakukan secara membabi buta, sehingga banyak sekali kontradiksi dan kesalah pahaman yang sulit sekali untuk mengungkap peristiwa yang sebenarnya.



    Pihak gereja mengatakan bahwa antara 4 Injil saling melengkapi satu sama lainnya, namun untuk bagian yang terpenting ini, justru ditemukan kontroversi. Cerita ke-3 Injil yaitu Matius, Markus dan Lukas berbeda sama sekali dengan apa yang dipaparkan oleh Yohanes dalam Injilnya.



    Matius, Markus dan Lukas sepakat menyatakan bahwa Yesus ditangkap ketika sedang berbicara membangunkan sebelas muridnya dengan perantaraan "Judas Kiss" namun sementara Yohanes memaparkan riwayat tertangkapnya Yesus ini dengan penyerahan suka rela dari Yesus sendiri "Without a kissing of Judas" sebagaimana riwayat ketiga Injil yang lain.



    Bahkan dalam cerita Yohanes dikisahkan betapa ketika mengetahui kedatangan Judas dan musuh-musuhnya yang lain itu, Yesus secara serta merta menyambutnya di luar taman Getsemani dan mengajukan pertanyaan kepada Judas mengenai siapa orang yang dicari oleh Judas dan anehnya Judas sendiri tidak mengenali Yesus yang berdiri dihadapannya mengajukan pertanyaan tersebut, pertanyaan Yesus ini diulangnya sampai 3 kali dan lucunya pada pertanyaan yang kedua, Yohanes menceritakan seluruh musuh Yesus itu langsung rebah ke tanah.



    Selanjutnya seperti telah disebukan di atas, Yesus akhirnya menyerahkan dirinya suka rela setelah setengah mati dia meyakinkan orang-orang tersebut bahwa dialah orang yang hendak mereka cari dan tangkap, Yesus dari Nazareth. Ini adalah misterius problem.



    Jelas sudah terjadi kesimpang siuran cerita pada masa itu mengenai hal ini, apalagi ke-4 penulis Injil ini tidak pernah melakukan kompromi antara satu dengan yang lainnya didalam penulisan kitab mereka untuk memilih cerita penangkapan mana yang layak mereka letakkan dalam Injil masing-masing.



    Berdasarkan hal ini, bagaimana mungkin kita dapat menguraikan secara pasti bahwa Yesus adalah tokoh yang benar-benar tertangkap dan tersalibkan?



    Benarlah kiranya apa yang sudah disabdakan oleh Rasulullah Muhammad Saw dalam hadist beliau:



    "Apabila ada ahli kitab berbicara kepadamu, maka janganlah engkau mendustakannya dan janganlah kamu membenarkannya. Tetapi katakanlah: 'Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kami beriman kepada apa yang diturunkan sebelum kami. Apabila yang dikatakan itu haq (benar), janganlah kamu mendustakannya. Tetapi apabila itu batil, maka janganlah kamu membenarkan." (HR. Abu Daud, Turmudzi dan Muslim)



    Al-Qur'an secara tegas menolak pembunuhan 'Isa al-Masih alias Yesus Kristus di atas kayu salib. Semua perkara yang terjadi dalam tragedi penyaliban di atas bukit Golgota itu telah disamarkan oleh Allah azza wajalla dengan kekuasaan-Nya.



    "Dan perkataan mereka: 'Bahwa kami telah membunuh 'Isa al-Masih putera Maryam, utusan Allah', padahal tidaklah mereka membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi disamarkan untuk mereka. Orang-orang yang berselisihan tentangnya selalu dalam keraguan mengenainya. Tiada pengetahuan mereka kecuali mengikuti dugaan, dan tidaklah mereka yakin telah membunuhnya." (QS. An-Nisa' 4:157)



    Kita kembalikan dulu konteks ini pada Al-Qur'an yang menceritakan perihal wahyu Allah kepada Maryam, ibunda 'Isa al-Masih:



    "Ketika Malaikat berkata:"Wahai Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan dapat satu kalimah daripadaNya, namanya al-Masih, 'Isa putra Maryam, yang mulia didunia dan akhirat dan seorang dari mereka yang dihampiri." (QS. Ali-Imran[3]:45)



    Dengan pernyataan Allah ini, jelas 'Isa al-Masih tidak tersalibkan sebab jika al-Masih disalib, meski tidak sampai mati [melainkan mati semu lalu diturunkan dari kayu salib kemudian diobati oleh salah seorang murid] tetap ia cacat hukum, sebab itu berarti gagal sudah rencana Allah bahwa Nabi 'Isa al-Masih dijadikan salah seorang yang terkemuka didunia dan akhirat.



    Kita tahu, menurut Al-Qur'an hukuman salib hanya layak diberikan bagi orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya.



    "Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya serta membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalibkan atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik atau diusir dari negerinya. Yang demikian itu adalah suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan diakhirat mereka beroleh azab yang besar." (QS. Al-Ma'idah[5]:33)



    "...sebab seorang yang digantung terkutuk oleh Allah; janganlah engkau menajiskan tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu." (Ulangan 21:23)



    "...sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13)



    Hukuman salib sebagai ganjaran bagi orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sebagaimana firman Allah diatas, sekarang bagaimana pula 'Isa harus dikatakan telah tersalibkan? Apakah 'Isa merupakan musuh Allah sehingga harus dihukum salib? Selain itu, terdapat dua perbedaan yang ditekankan di sini, bahwa pembunuhan telah dibedakan dari penyaliban.



    "...Padahal tidaklah mereka membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi disamarkan untuk mereka." (QS. An-Nisa'[4]:157-158)



    Apa yang termaktub dalam surah An-Nisa' [4]:157 tentang penyaliban 'Isa putra Maryam di atas merupakan dalil yang qath'i (pasti) bahwa 'Isa alaihissalam telah diangkat dalam keadaan hidup, kata "Bal" (tetapi) yang jatuh setelah kalimat nafyi (peniadaan) yaitu kalimat "Wama qotaluhu" menyebabkan kata yang datang sesudahnya yaitu "rofa'uhu" mengandung arti penetapan bagi kalimat nafyi yang terletak sebelumnya.



    Jika kata "Rofa'uhu" (mengangkat) mengandung makna "Rofa'a ruh" (mengangkat ruh) maka ini tidak berlawanan dengan pembunuhan dan penyaliban yang dinafikan sebelumnya, karena adanya pertemuan makna pembunuhan dengan pengangkatan ruh, sebagaimana ia membatalkan nafyi yang sebelumnya atau yang mendahuluinya.



    Mengenai perkataan rof' dalam kamus:



    Rofa'a berarti: ia mengangkat atau menaikkan (baik berupa barang atau orang dari satu tempat ketempat lain), bisa juga berarti mengangkat (seseorang) dalam martabat tertentu, menaikkan kehormatan, kedudukan atau kemuliaan.



    Kata yang menerangkan Allah telah mengangkat dia kepada-Nya itu merupakan sambungan dari ayat sebelumnya yang merupakan kata bantahan yang merefer kepada peristiwa penyaliban yang dijelaskan secara pasti dan tidak perlu ditambah atau dikurangi bahwa Isa tidak dibunuh dan tidak disalib melainkan disamarkan kepada mereka, dalam artian bahwa penyamaran itu terjadi atas diri 'Isa al-Masih putera Maryam dengan pengangkatan jasad dan rohani 'Isa kepada-Nya. Dan menggantikan orang lain untuk tersalibkan.



    Kita perhatikan, ayat tersebut disambung lagi dengan firman Allah: "...karena bahwasanya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. "



    Kata terakhir ini sebenarnya merupakan kata kunci dari keterangan sebelumnya, di mana sesungguhnya dengan Keperkasaan-Nya, Kekuatan-Nya atau Kemampuan-Nya, Tuhan telah menyelamatkan dengan mengangkat dan menyamarkan Nabi 'Isa alaihissalam [mungkin istilah sekarang ini dengan tekhnologi transformasi] pada kejadian hari itu sehingga dia tidak berhasil dibunuh oleh tentara itu sekaligus juga tidak tersalibkan atau tergantungkan di atas kayu terkutuk (Galatia 3:13). Itulah Kebijaksanaan yang sudah ditetapkan Allah kepada Nabi Isa Almasih seperti yang terdapat pada bagian akhir ayat 4:158.



    Apakah dengan begitu Allah Swt berarti melakukan penipuan? Jawabnya tidak!



    Allah hanya membalas perbuatan orang yang telah ingkar dan kufur akan kekuasaanNya serta kenabian yang diutuskanNya kepada Isa Almasih.



    "Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar." (QS. Al-Baqarah[2]:9)



    "karena kesombongan dibumi dan merencanakan tipu daya yang jahat, padahal rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri." (QS. Faathir[35]:43)



    "Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri sendiri sedang mereka tidak sadar". (QS. Al-Baqarah[2]:9)



    "Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah membalas tipuan mereka." (QS. An-Nisaa[4]:142)



    "Dan mereka merencanakan tipu daya dengan sungguh-sungguh dan Kami pun bersungguh-sungguh (akan membalasnya), sedang mereka tidak menyadari." (QS. An-Naml[27]:50)



    Pada akhirnya kita akan mengetahui bahwa orang yang disalib itu bukanlah Yesus alias 'Isa al-Masih putra Maryam, melainkan seseorang yang diserupakan seperti dirinya yang telah melakukan tindakan makar terhadap Allah dan Rasul-Nya.
    "Maka kita ini memberitakan Yesus kristus yang tersalib, yaitu suatu dugaan kepada orang Yahudi dan suatu kebodohan kepada pandangan orang kafir." (1 Korintus 1:23)
    "Hai orang Galatia yang bodoh, siapakah yang sudah merasukimu sehingga tergambar dimatamu bahwa Yesus Kristus sudah tersalib?" (Galatia 3:1 - Al-Kitab LAI 1963)
    Sumber: Di Bawah Panji Panji Islam pada 10 September 2011 pukul 15:53 ·

    Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More